Habisnya Era Media Cetak, dan Selamat Datang Era Media Elektronik?

Habisnya Era Media Cetak, dan Selamat Datang Era Media Elektronik?
Di Posting Oleh : Admin
Kategori : Curahan Hati Blog Tutorial, Teknologi dan Kesehatan: Mangaip Blog

Saya berjalan-jalan di sebuah toko buku dan bertanya "Dimana ya Majalah FourFourTwo?". Seorang perempuan menjawab "FourFourTwo sudah tidak terbit lagi". Saya pun terkaget. Majalah seperti itu sudah tidak terbit lagi?

Seminggu sebelumnya saya hendak membeli tabloid Soccer, dan saya bertanya kepada si penjual. "Soccer?" Kata si penjual: "Succer udah nggak terbit lagi mas". Saya terkejut. Setahu saya Tabloid Socecer mempunyai basis penggemar yang masif dan pelanggan yang lumayan banyak, kok bisa-bisanya berhenti terbit?

Karena penasaran setelah kejadian FourFourTwo saya buka mbah google. Ternyata benar, kedua media yang membahas sepakbola (ya, saya memang penggemar sepakbola) tersebut sudah berhenti terbit. Kalau Fourfourtwo berubah menjadi portal berita online (cek di http://fourfourtwo.com), situs Duniasoccer (http://duniasoccer.com) malah sudah tutup.

Memang ini salah saya juga, saking sibuknya di dunia nyata, mungkin sampai tidak tahu bahwa kedua media ini sudah berhenti terbit dari bulan Oktober (dan kejadian diatas terjadi tidak lama ini). Tetapi yang paling menyedihkan adalah berhenti terbit (atau terbenamnya) Tabloid Soccer. Jika FourfourTwo hanya berubah bentuk (dan di negeri aslinya, Inggris, majalahnya masih terbit), Soccer sudah berhenti beredar.

Jelas sangat menyedihkan. Saya masih ingat pertama kali saya membeli majalah itu pada saat kelas 2 SMP. Dan bonus posternya saya pajang hingga memenuhi kamar, sementara majalahnya menjadi bacaan ketika saya makan (ya, saya suka sekali baca sambil makan). Jelas menyesakkan bila baru mengetahui sobat yang menjadi referensi dunia olahraga--selain Fourfourtwo--bagi saya dan jutaan orang lainnya di Indonesia sudah meniup peluit panjang dari petualangannya di kancah sepakbola selama 14 tahun.

Bagaimanapun, hidup terus berjalan.

Kejadian diatas, mungkin menegaskan bahwa era media cetak akan menemui kematiannya. Seiring dengan tuntutan ramah lingkungan dan menipisnya paru-paru dunia (media cetak memerlukan kertas, kertas berasal dari kayu, kayu berasal dari pohon), jelas bahwa media digital kini lebih mendominasi. Ebook kian hari laris terjual, meski versi cetak memiliki kelebihan tersendiri, bisa dibaca sambil makan, misalnya. Tetapi dua kejadian diatas menegaskan bahwa era media cetak hampir habis

Pada masa mendatang kita mungkin tidak akan menemukan lagi buku dalam versi cetak. Buku-buku literatur yang beratnya minta ampun kalau dibawa bisa menjadi sangat ringan dalam versi e-book. Semua informasi yang dibutuhkan oleh manusia bisa dicari melalui internet dan media digital. Pada masa depan perpustakaan mungkin sudah tidak ada lagi, diganti dengan perpustakadigitalan. Teknologi makin kecil bentuknya, makin besar kapasitasnya

Meski begitu e-book memiliki kekurangannya sendiri, yaitu radiasi yang dihasilkan. Mungkin dimasadepan juga dapat ditemukan monitor tanpa radiasi, sehingga lambat laun era media cetak juga akan menemui kematiannya.

Nah, karena makin banyak orang yang mencari informasi via media elektronik, maka blog anda bisa jadi sangat berguna bagi orang lain.

Oleh karena itu, update selalu blog anda (sebenarnya ini nasihat untuk saya sendiri)

Jadi kesimpulannya?

Ini adalah catatan akhir tahun saja kok... :D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peluang Mendapatkan Piting, Straight Flush, dan Dragon dalam Capsa Banting

0,999... = 1

Mempopulerkan postingan via Puncak Plurk